Wednesday, November 12, 2008

Industri Properti Siapkan Strategi Alternatif

Dampak krisis keuangan global membuat industri properti harus mengencangkan ikat pinggang dan menyiapkan sejumlah strategi alternatif. Presiden Direktur Intiland, Lennard Ho, mengaku krisis keuangan global yang terjadi saat ini membawa dampak yang cukup luas serta dapat mempengaruhi pertumbuhan industri properti. Salah satu pengaruh paling berat adalah ketatnya likuiditas pendanaan dan risiko turunnya daya beli konsumen akibat tingginya bunga kredit.

"Karena itu, Intiland telah menyiapkan sejumlah alternatif strategi," kata Lennard melalui siaran resminya kepada pers, di Jakarta, Rabu (12/11). Guna mengurangi risiko akibat krisis tersebut, strategi yang diterapkan antaralain menerapkan kebijakan dan analisa yang ketat dan cermat serta secara hati-hati mempertimbangkan seluruh aspek reiiko ketika akan mengeksekusi suatu rencana. "Strategi lainnya kami akan melanjutkan upaya untuk semakin memperkuat neraca keuangan, salah satunya dengan mendivestasi aset-aset non-inti dan yang memberikan tingkat pengembalian rendah," katanya. Untuk pengembangan, Intiland fokus pada pengembangan proyek-proyek yang bisa memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup tinggi selain memiliki risiko investasi yang rendah. Pengembangan kawasan perumahan tetap menjadi salah satu fokus utama, yakni dengan meluncurkan sejumlah klaster-klaster perumahan baru. "Kami akan melanjutkan pengembangan proyek berdasarkan pada strategi tingkat pengembalian keuntungan, khususnya pada proyek-proyek perumahan menengah dan kawasan industri yang saat ini sangat diminati," kata Lennard.
Lebih lanjut Lennard mengaku optimistis mampu membukukan pertumbuhan kinerja meskipun terjadi krisis keuangan dan menghadapi sejumlah hambatan negatif dalam pengembangan. "Kami optimistis mampu melalui kondisi yang cukup berat ini dan berkeyakinan mempu membukukan keuntungan," ujarnya.
Wahyu Satriani Ari Wulan: Kompas, Rabu, 12 November 2008