Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
125/PMK.01/2008 Tanggal 3 September 2008 Tentang Jasa Penilai Publik bahwa
yang berhak melakukan penilaian hanya penilai publik yang bernaung dalam Kantor Jasa Penilai
Publik, maka didirikanlah KJPP
Achmanan Satria Pangaloan dan Rekan (KJPP ASP & R). KJPP ASP & R adalah perusahaan persekutuan
(Persek) yang bergerak dalam Bidang Jasa Penilaian Properti yang merupakan
wadah bagi para professional dalam rangka pengabdian diri terhadap masyarakat,
dunia usaha dan lembaga keuangan. Khususnya dalam hal merancang, melindungi dan
mengamankan investasi di dunia usaha.
Pengertian Real Properti
Penilaian sebagai
suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan oepini tertulis
mengenai nilai ekonomi pada saat tertentu. Dari defini tersebut, Penilaian Aset
diartikan sebagai proses penilaian seorang penilai dalam memberikan suatu opini
nilai suatu aset baik berwujud maupun tidak berwujud, berdasarkan hasil analisa
terhadap fakta-fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode dan
prinsip-prinsip penilaian yang berlaku pada saat tertentu.
Menurut SPI 2013,
pengertian real properti adalah hak perseorangan atau badan untuk memiliki,
dalam arti menguasai tanah dengan suatu hak atas tanah, misalnya hak milik atau
hak guna bangunan berikut pengembangan yang melekat padanya. Misalnya tanah,
bangunan dan saran pelengkapnya.
Selain itu,
pengertian real properti merupakan penguasaan yuridis atas tanah yang mencakup
semua hak atas tanah (hubungan hukum dengan bidang tanah tertentu), semua
kepentingan (interest), dan manfaat (benefit) yang berkaitan dengan kepemilikan
real estat, real properti biasanya dibuktikan dengan bukti kepemilikan
(sertifikat atau surat-surat lain) yang terpisah dari fisik real estat. Oleh
karena itu, real properti adalah suatu konsep nonfisik (atau konsep hukum).
Penggunaan
Jaminan Bank
Fungsi utama perbankan yang merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan pihak yang memerlukan dana (lack of fund). Dalam menyalurkan kreditnya, perbankan membutuhkan jaminan. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan nomor 7 tahun 1992, jaminan kredit dapat berupa jaminan pokok (semua asset yang terkait dengan proyek) dan jaminan tambahan (asset dan tabungan anggota/koperasi yang bersedia di jaminkan yang perlu di inventarisasi oleh agen atau pengurus koperasi). Untuk mengetahui nilai jaminan maka perlu dilakukan penilaian atas jaminan tersebut, yang biasanya adalah penilaian aset.
Fungsi utama perbankan yang merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan pihak yang memerlukan dana (lack of fund). Dalam menyalurkan kreditnya, perbankan membutuhkan jaminan. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan nomor 7 tahun 1992, jaminan kredit dapat berupa jaminan pokok (semua asset yang terkait dengan proyek) dan jaminan tambahan (asset dan tabungan anggota/koperasi yang bersedia di jaminkan yang perlu di inventarisasi oleh agen atau pengurus koperasi). Untuk mengetahui nilai jaminan maka perlu dilakukan penilaian atas jaminan tersebut, yang biasanya adalah penilaian aset.
Restrukturisasi
Dalam melakukan restrukturisasi yang perlu dilakukan adalah:
Dalam melakukan restrukturisasi yang perlu dilakukan adalah:
- Pemetaan portfolio, untuk mengetahui bagaimana kemampuan masing-masing aset dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Apakah ada idle asset, atau aset yang kurang produktif, dan tak perlu dipertahankan karena tak sejalan dengan strategi perusahaan? Aset yang tak produktif serta tak sejalan dengan strategi perusahaan sebaiknya disisihkan untuk dijual.
- Kemudian dilakukan pemetaan SBU, masing-masing SBU dinilai berdasarkan beberapa karakter, seperti: a) daur hidup, b) bagian pasar, c) pertumbuhan dan arus kas. Selanjutnya masing-masing SBU dievaluasi, apakah masih sejalan dengan strategi perusahaan. SBU yang sesuai, dapat dikaitkan dengan peningkatan nilai, atau memberikan Economic Value Added (EVA) kepada perusahaan secara keseluruhan.
- Penilaian aset SBU. Penilaian aset SBU dilakukan dengan melibatkan penilai publik untuk mendapatkan nilai aset SBU yang wajar
- Pembenahan portfolio dan SBU.Setelah penilaian tersebut, aset dan SBU yang tersisa hanya yang benar-benar sesuai dengan strategi perusahaan. Namun kualitas aset dan SBU perlu dievaluasi, agar beroperasi secara optimal.
Go Public
Salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan dana dalam membiaya kegiatan operasionalnya adalah dengan go public. Go public adalah menjual sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan yang akan melakukan go public disebut emiten. Hal-hal yang harus dipersiapkan calon emiten dalam rangka penawaran umum yaitu:
Salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan dana dalam membiaya kegiatan operasionalnya adalah dengan go public. Go public adalah menjual sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan yang akan melakukan go public disebut emiten. Hal-hal yang harus dipersiapkan calon emiten dalam rangka penawaran umum yaitu:
1.
Persetujuan pemegang
saham pendiri melalui RUPS
2.
Menunjuk penjamin emisi
untuk membantu penyiapan semua dokumen yang diperlukan, termasuk upaya
pemasaran agar penawaran umum tersebut sukses. Dengan koordinasi dengan
penjamin emisi, perusahaan menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan seperti:
ü Laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik yang
terdaftar di OKJ;
ü Anggaran dasar berikut arnandernennya yang disiapkan notaris
dan disahkan oleh instansi yang berwenang;
ü Legal Audit dari konsultan hukurn yang terdaftar di OJK;
ü Laporan penilai independen;
ü Prospetus penawaran umurn; dan
ü Beberapa dokumen lain sebagaimana yang diatur dalam
ketentuan yang berlaku.